Sumber: https resepkoki.id |
Indonesia memiliki beragam jenis kuliner berbahan dasar ayam yang menggugah
selera. Salah satunya adalah kuliner khas Aceh, ayam tangkap. Hasan, seorang
pemilik rumah makan terkemuka di Banda Aceh, mengungkapkan kepada kompas.com rahasia di balik kuliner
andalan yang satu ini.
“Ayam
tangkap ini berbeda dengan masakan berbahan dasar ayam lain, tapi tetap
digoreng-goreng juga sih,” ungkapnya
saat ditemui di rumah makannya belum lama ini.
Untuk
menciptakan sebuah cita rasa ayam tangkap, Hasan mengungkapkan bahwa
pertama-tama ayam yang ditangkap adalah ayam kampung yang dipelihara secara
alami sehingga (dagingnya) tidak mengandung bahan kimia. Setelah disembelih, ayam
kemudian dipotong kecil-kecil dengan ukuran paling besar 8 sentimeter.
Sebagai
penyedap, berbagai rempah khas, seperti bawang putih, ketumbar, dan air kelapa,
dilumurkan ke seluruh permukaan ayam yang telah dipotong-potong. Untuk
menyatukan cita rasa, Hasan mengukus ayam yang telah dibumbui tersebut selama
15 menit.
“Setelah
bumbunya meresap, baru kita goreng,” lanjutnya. Pada tahap selanjutnya, ayam tangkap
menemukan ciri khasnya. Potongan daun kari dan daun pandan segar juga ikut
dimasukkan bersama ayam hingga garing dan menghasilkan aroma yang menggugah
selera. Cukup digoreng selama lima menit, potongan kecil ayam beserta daun
tersebut kemudian ditiriskan dan siap disantap. Aroma rempah sangat kentara
ketika paduan unik tersebut disajikan di atas piring plastik.
Hasan
mengatakan, pada umumnya, para pencinta kuliner yang satu ini
mengombinasikannya dengan sambal kecap yang telah dicampur dengan potongan
bawang merah dan cabai hijau. Benar saja, gurihnya ayam beradu dengan garingnya
daun dan dipadukan dengan manis-pedasnya sambal kecap menciptakan sensasi baru
bagi Anda pencinta olahan yang berbahan dasar ayam khas Aceh.
Nama
ayam tangkap sendiri ternyata baru populer di kalangan masyarakat sekitar 6
hingga 8 tahun belakangan. Dinamakan ayam tangkap karena ayam yang dipilih
merupakan ayam kampung yang dipelihara secara alami sehingga perlu ditangkap
terlebih dahulu sebelum dinikmati. Meski baru populer beberapa waktu terakhir,
Hasan mengaku, jenis masakan yang satu ini sebenarnya sudah diciptakan turun-temurun.
Nah,
Anda yang tengah berkunjung atau berlibur di Aceh, jangan lewatkan pengalaman
berharga mencicipi cita rasa khas tanah rencong tersebut. Di Banda Aceh, banyak
rumah makan yang menyajikan kuliner tersebut dan hampir semuanya memiliki cita
rasa yang relatif sama.
(Sumber:
Fabian Januarius Kuwado; https://travel.kompas.com/read/2013/03/29/11045539/gurihnya.ayam.tangkap.khas.tanah.rencong)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete