Cokelat (Sumber: http://aceh.tribunnews.com) |
Kompas.com
- Apa yang Anda lakukan ketika menyadari sedang terserang batuk? Kebanyakan
orang akan segera minum obat batuk. Namun, kepala studi pernapasan di sebuah
universitas di Inggris justru menyarankan Anda untuk memakan cokelat batangan
dibanding meminum obat batuk.
Menurut
pakar dari University of Hull, Inggris, Profesor Alyn Morice, cokelat akan
bekerja lebih baik atau sama baiknya dalam menyembuhkan batuk dibanding
obat-obatan. “Cokelat bisa meredakan batuk,” ungkap Morice seperti dikutip dari
New York Post, Kamis (10/01/2019).
Pendapat
ini didasarkan pada temuan penelitian yang melibatkan 163 pasien batuk. Para
pasien melaporkan peningkatan signifikan terhadap gejala mereka hanya dalam dua
hari setelah meminum obat berbasis cokelat.
Bukan Kali Pertama
Ini
bukan pertama kalinya cokelat disebut debagai pereda batuk yang potensial.
Sebelumnya, para ilmuwan dari Imperial College London menemukan bahwa di dalam
kakao (cokelat) terdapat senyawa yang lebih baik meredakan batuk dibanding kodein, senyawa dalam sirup obat batuk.
Senyawa dalam kakao (cokelat) yang lebih baik dari kodein adalah theobromine,
sebuah alkaloid.
Varian cokelat (Sumber: tokomesin-magazine.job-like.com) |
“Saya
tahu, itu mungkin terdengar seperti sihir, tetapi sebagai dokter independen
yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti mekanisme batuk, saya
dapat meyakinkan Anda bahwa bukti ini sangat kuat,” kata Morice kepada Irish Post, Jumat (11/01/2019).
Menurut
Morice, cokelat bisa meredakan batuk karena sifat lengketnya. Konsistensi
lengket dan manis dari cokelat bekerja dengan membentuk lapisan pada ujung
saraf tenggorokan. Hal ini pada akhirnya membantu menekan keinginan untuk
batuk. Meski baik untuk meredakan batuk, Morice menyarankan lebih baik mengisap
sepotong cokelat daripada minum cokelat panas.
(Sumber: kompas.com, 14 Januari 2019, 17.00 WIB,
Resa Eka Ayu Sartika; https://sains.kompas.com/read/2019/01/14/170000823/pakar--cokelat-lebih-ampuh-atasi-batuk-dibanding-obat)