Warung dawet telasih Bu Dermi hampir tak pernah sepi pembeli (Foto: cdn2.tstatic.net) |
Solo dikenal luas sebagai salah satu kota
penghasil kuliner tradisional yang bercitarasa khas dan lezat. Salah satu
produk kuliner Solo yang cukup melegenda di Solo Raya khususnya dan Pulau Jawa
umumnya adalah es dawet telasih. Es dawet telasih telah menjadi salah satu ikon
kuliner penting Kota Solo, selain selat, timlo, serabi notosuman, nasi liwet,
sate buntel, dan tengkleng.
Es dawet telasih merupakan jenis minuman
dawet yang terbuat dari cendol, telasih (selasih), jenang/bubur sumsum, ketan
hitam, kuah gula pasir, santan, tapai ketan, esen, dan serpihan es batu.
Komposisi dan gabungan ini merupakan kombinasi atau racikan yang standar. Untuk
memperkaya citarasa, dapat ditambahkan pula ke dalamnya irisan daging nangka dan
daging kelapa muda.
Warung atau food court es dawet telasih
dapat dijumpai di beberapa titik di Kota Solo. Namun, yang paling banyak
dijumpai di Pasar Gede, yang berada di jantung Kota Solo. Dari beberapa warung
es dawet telasih yang terdapat di Pasar Gede, satu di antaranya adalah milik
keluarga Bu Dermi.
Warung es dawet telasih Bu Dermi terletak
di bagian tengah bangunan Pasar Gede. Tempat atau lapaknya dibuat dalam keadaan
terbuka, tanpa dinding, pintu, dan jendela. Atapnya memanfaatkan atap induk
bangunan Pasar Gede yang tinggi. Fasilitasnya, antara lain, terdiri atas
beberapa meja kecil panjang serta kursi dan bangku dalam jumlah yang terbatas.
Dalam kesederhanaan dan keterbatasannya,
lapak Bu Dermi menjadi warung es dawet telasih yang paling banyak diserbu oleh
pembeli, jauh mengalahkan warung es dawet telasih lain yang ada di Pasar Gede
dan bahkan yang ada di seluruh Kota Solo. Keunggulan es dawet telasih Bu Dermi
dalam meraih pembeli yang lebih banyak tidak terlepas dari keunggulan rasa yang
dimilikinya. Es dawet telasih Bu Dermi memang dikenal memiliki citarasa yang
lebih enak dan lebih sedap dibandingkan dengan es dawet telasih buatan keluarga
dan warung yang lain di seluruh Kota Solo.
Menghidangkan es dawet telasih di atas mangkuk (Foto: cdn2.tstatic.net) |
Citarasa dan kelezatan es dawet telasih Bu
Dermi sudah dikenal luas tidak hanya di kalangan masyarakat bawah dan menengah,
melainkan juga di kalangan atas (elite) masyarakat Solo dan kota-kota lain di
Pulau Jawa. Popularitas es dawet yang diproduksi turun-temurun sejak puluhan
tahun lalu ini sudah mencapai kalangan elite politik di Indonesia. Pada era
Orde Baru, Presiden Soeharto sekeluarga adalah termasuk pelanggan setianya –– mereka biasa memborong belasan atau puluhan mangkuk es dawet telasih Bu Dermi saat
singgah di kediaman Ibu Tien Soeharto yang terletak di kawasan Kalitan, Solo. Sebelum menjadi presiden, Joko Widodo juga termasuk salah satu penggemar dan
pelanggan es dawet telasih Bu Dermi –– setelah menjadi presiden, ia masih sesekali memesan melalui ajudannya. Tokoh lain yang pernah mem-booking
es dawet telasih Bu Dermi untuk pesta pertemuan adalah Jenderal L.B. Moerdani
dan dalang terkenal Anom Suroto.
Kemasyhurannya sebagai produk kuliner
tradisional yang khas dan enak juga menarik banyak media massa cetak, media
elektronik, dan media on-line (lokal dan nasional) untuk meliputnya. Sudah belasan
kali es dawet telasih Bu Dermi masuk dalam program berita dan kuliner yang
ditayangkan televisi lokal dan nasional. Belasan atau mungkin puluhan kali pula
media massa cetak (surat kabar dan majalah) serta media on-line (internet)
menjadikannya sebagai feature dan berita. Tidak sedikit juga blog kuliner
yang turut mengulasnya sebagai postingan artikel di internet.
Tak pelak lagi, es dawet telasih Bu Dermi telah
menjadi salah satu legenda dalam dunia kuliner di Solo Raya khususnya dan di beberapa
kota besar di Pulau Jawa umumnya. Di kalangan penggemar dan pengamat kuliner di
Solo Raya dan beberapa kota besar di Pulau Jawa, es dawet telasih Bu Dermi
sudah tak asing lagi. Namanya sering disebut dalam topik pembicaraan minuman
tradisional khas yang memiliki citarasa unggul dan eksotis.
·
Sejak Tahun 1930-an
Es dawet telasih Bu Dermi sudah diproduksi
sejak tahun 1930-an, hampir bersamaan dengan berdirinya Pasar Gede. Usaha es
dawet telasih Bu Dermi hingga saat ini masih merupakan usaha keluarga. Keluarga
yang saat ini menangani produksi dan pemasarannya merupakan generasi ketiga
keluarga Bu Dermi yang berdomisili di Bangunharjo, Gandekan, Solo.
Kediaman di Bangunharjo, Gandekan, menjadi
tempat produksinya. Proses produksi ditangani secara intern oleh keluarga,
dengan mengambil waktu pengerjaan produksi pada dini hari sekitar pukul 03.00
hingga sekitar pukul 06.00. Pada sekitar jam 07.00 hasil
produksi siap dikirim dan dipasarkan.
Dawet telasih Bu Dermi diproduksi sejak tahun 1930-an (Foto: asset.kompas.com) |
Es dawet telasih Bu Dermi telah dipatenkan
di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
sengketa hukum terkait dengan banyaknya beredar es dawet telasih di Kota Solo
dan sekitarnya serta untuk keperluan pengembangan lebih lanjut. Selain di Pasar
Gede, yang menjadi kios pusat, es dawet telasih Bu Dermi juga dipasarkan
melalui beberapa warung cabang di beberapa tempat, seperti di depan Beteng Trade Center, Ketelan, Tanggul Bangunharjo, dan Pabelan (food court Transmart).
Selain memasarkannya melalui kios atau
warung, pihak pengelola juga melayani pemesanan untuk keperluan pesta
pernikahan, ulang tahun, reuni, peresmian kantor, tasyakuran, dan sebagainya.
Untuk melayani tamu dalam jumlah besar pada hajatan tertentu, pengelola
biasanya akan hadir langsung di lokasi hajatan dengan tim lengkap. Pengelola
juga melayani pemesanan untuk berbagai keperluan lain yang pemasokannya
dilakukan melalui delivery order .