Rendang (Sumber: www.seruni.id) |
TEMPO.CO,
Jakarta - Rendang merupakan salah satu masakan khas Indonesia yang sudah mendunia. Di restoran Padang rendang
masakan yang paling banyak dicari.
Rendang
termasuk menu yang jarang disajikan sendiri di rumah sebab pembuatannya cukup
menantang. Namun, rendang biasa dijadikan menu santap istimewa saat momen
khusus, seperti hari raya. Oleh karenanya, Anda bisa mengikuti tip lengkapnya
di sini untuk membuat rendang lebih enak dari biasanya.
Nah,
untuk Anda yang ingin mencoba resep membuat rendang khas Minang yang superenak,
berikut ada empat rahasia memasak rendang yang merupakan tradisi asli ala
Minang.
1. Rebus bumbu jadi satu
Hampir
semua proses memasak dimulai dengan menumis bumbu hingga harum. Tetapi, lain
halnya dengan rendang ini. Semua bumbu halus, rempah-rempah, dan santan akan
sekaligus direbus bersama dalam panci. Seperti dikutip dari ResepKoki, Anda
harus terus mengaduk campuran ini hingga santannya mengental dan mengeluarkan
minyak. Baru bahan utamanya, seperti daging atau telur, siap dimasukkan.
2. Perbandingan kelapa 1 : 3
Untuk
bahan 1 kilogram daging menggunakan santan kental dari 3 butir kelapa. Tidaklah
paten, tetapi perbandingan ini dianggap paling pas menghasilkan rendang yang
luar biasa lezat. Walau dipercaya juga bahwa makin banyak santan, maka makin
enak. Tentunya tak ada istilah santan instan siap pakai dalam daftar bahan
masak rendang otentik ini.
3. Gula tidak masuk dalam daftar bahan
Anda
bisa ditertawakan orang Minang jika menambahkan gula saat memasak rendang.
Dalam resep aslinya, gula tidak tersebut sebagai bumbu. Bisa dipastikan bahwa
penambahan gula saat memasak rendang adalah pengaruh kultur daerah lain.
4. Waktu memasak adalah kunci
Rahasia
kelezatan rendang kuncinya pada waktu memasak yang lama. Rendang yang
betul-betul kering memerlukan waktu memasak antara 5-6 jam. Sementara itu
rendang basah harus dimasak sekitar 4 jam. Tiga jam pemasakan pun hanya cukup
menghasilkan sajian lain, yaitu kalio daging. Jadi, benar apa yang dikatakan
orang bijak: kesabaran berbuah kenikmatan tiada tara.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete