Tuesday, May 29, 2018

Nabeez, Minuman Sehat dan Menyegarkan selama Ramadan



Nabeez (Sumber: May Kitchen/cookpad.com)

Tahukah Anda apa yang disebut nabeez? Nabeez  adalah sejenis minuman yang berasal dari air rendaman buah kurma. Nabeez  sering atau biasa dijumpai dalam dunia kuliner masyarakat Arab dan merupakan minuman kegemaran Rasulullah, terutama saat bulan Ramadan.
Rasulullah saw. biasa mengonsumsi air nabeez  pada bulan Ramadan.  Beliau mengonsumsinya ketika berbuka dan/atau setelah santap sahur. Dengan demikian, bagi kaum Muslim, nabeez  termasuk dalam kategori minuman sunah sehingga dianjurkan untuk kita konsumsi terutama pada bulan Ramadan. Nabeez  dapat kita minum pada saat berbuka puasa dan setelah santap sahur.
Dengan teratur dan disiplin minum air nabeez, meskipun saat sahur hanya makan sedikit, insya Allah badan akan terasa lebih bertenaga dan kendatipun kita berpuasa, insaya Allah badan tetap sehat dan fit. Nabeez baik diminum saat berbuka puasa sebelum kita melakukan santap besar (santap makanan lengkap), serta pada saat sahur.
Sebagai minuman, nabeez  memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh. Nabeez  termasuk air tonik alkalin yang bagi tubuh manusia, antara lain, memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
·        membersihkan sisa metabolisme dari tubuh,
·        memperlancar proses metabolisme,
·        meningkatkan fungsi pencernaan,
·        memperbaiki masalah limpa dan hati,
·        menghapus kadar keasaman pada lambung,
·        mengatasi  arthritis dan asam, serta
·        menambah daya ingat.

 Membuat Nabeez
Membuat air nabeez  bukan pekerjaan yang sulit. Kita hanya perlu merendam beberapa butir kurma di dalam segelas air. Siapkan segelas air tawar matang, kemuadian ambillah 3, 5, 7, 9, atau 11 butir kurma (usahakan jumlahnya ganjil sebagaimana yang biasa dilakukan oleh Rasulullah saw.). Masukkan butir-butir kurma itu ke dalam gelas berisi air putih yang sudah disiapkan.

Biarkan butir-butir kurma terendam air dalam gelas selama 10-12 jam. Selama perendaman, sebaiknya gelas dalam keadaan tertutup sehingga tidak tercemar oleh debu, kotoran, hewan, atau benda asing lainnya. Setelah melewati waktu 10-12 jam, air rendaman itu sudah terbentuk menjadi minuman yang disebut nabeez serta siap untuk diminum.

Sebagai catatan, nabeez  tidak boleh dibiarkan lebih dari 2-3 hari. Mengapa? Hal itu karena setelah melewati waktu 2-3 hari, nabeez akan mengalami fermentasi. Ketika fermentasi sudah terjadi, hal itu menjadi awal terbentuknya alkohol serta telah menjadi bagian dari minuman beralkohol yang hukumnya haram untuk diminum.

Itulah sebabnya, nabeez  sebaiknya diminum dalam keadaan segar. Begitu selesai dibuat (setelah melalui perendaman 10-12 jam), usahakan segera diminum. Jika kita membuat nabeez pada pagi hari, kita minum saat berbuka puasa; jika kita membuatnya sore hari, kita minum waktu sahur.

Sementara itu, setelah airnya (nabeez) diminum, residu kurma yang sudah direndam dapat pula langsung dimakan. Kurma yang sudah direndam itu akan terasa lebih enak dan lembut di mulut. Dengan membuat dan mengonsumsi nabeez,  kita (utamanya kaum Muslim) akan mendapatkan beberapa keuntungan sekaligus, yakni mengikuti sunah Rasul, mendapatkan buah kurma yang lebih lembut dan enak, serta memperoleh air nabeez  yang menyegarkan dan menyehatkan.

Monday, May 28, 2018

Bakso Solo yang Lezat dan Terkenal

Bakso khas Kota Solo (Sumber: (http://dapurkokimasak.blogspot.co.id)


Bakso sebenarnya sudah menjadi makanan rakyat Indonesia yang banyak ditemukan di berbagai pelosok tanah air. Hampir di semua provinsi di Indonesia kita dapat menemukan makanan yang satu ini. Namun, dari berbagai jenis bakso yang ada di Indonesia, beberapa di antaranya lebih menonjol dan lebih terkenal; misalnya bakso dari Solo, Malang, dan Wonogiri.
Solo tidak hanya terkenal dengan kuliner khasnya, seperti dawet telasih, selat, serabi, dan timlo, melainkan juga dengan baksonya. Bakso dari Kota Solo terkenal memiliki cita rasa yang khas. Selain kenyal dan renyah, bola baksonya terasa gurih dan lezat. Kuahnya pun enak dan sensasional.
Tak mengherankan, bakso Solo tidak hanya digemari oleh masyarakat Solo sendiri. Bakso yang dijual dengan label “Bakso Solo” di berbagai kota di Indonesia, seperti di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Medan, Balikpapan, dan Makassar, laku dan digemari oleh para pembeli. Sebuah situs (blog/website) yang secara khusus memberikan layanan konsultasi dan pelatihan cara membuat hidangan bakso ala Solo yang berbasis di Kota Solo pun ramai dikunjungi oleh warganet (nertizen) dari berbagai kota dan daerah di Indonesia.
Bakso merupakan makanan berkuah yang umumnya berbahan baku utama daging sapi. Daging sapi bisa diganti dan dikombinasi dengan daging lain, misalnya ayam, kerbau, ikan tuna, atau ikan patin, tetapi umumnya yang tetap dan paling disukai masyarakat adalah daging sapi. Bakso disukai oleh masyarakat Indonesia dari semua kalangan dan usia.
Bakso Solo dihidangkan dengan mangkuk dalam sajian berisi beberapa butir bola daging sapi (gelindingan/pentolan) ditambah dengan mi, pangsit, tahu, sawi, dan seledri, kemudian disiram dengan kuah kaldu sapi dan kadang ditaburkan di atasnya irisan bawang putih atau bawang merah goreng. Untuk meningkatkan cita rasa, dapat ditambahkan sambal, saus, dan kecap.  Dapat pula disantap bersama nasi putih dan kerupuk atau rambak.
Semangkuk bakso Solo (yang sudah dikenal memiliki rasa enak dan populer) rata-rata dijual dengan harga Rp12.000,00 hingga Rp20.000,00. Untuk bakso yang belum begitu dikenal, umumnya dijual dengan harga yang jauh lebih murah, berkisar antara Rp7.000,00 hingga Rp10.000,00. Berikut ini beberapa warung bakso Solo yang sudah terkenal dan memiliki rasa yang lezat.
·          Bakso Mi Horison (Solo Grand Mall)
·          Bakso Pak Tino
·          Bakso Pak Kumis
·          Bakso Alex
·          Bakso Tittoti
·          Bakso Kadipolo
·          Bakso Patung Kuda
·          Bakso Thengkleng Mas Bambang
·          Bakso Garasi