Friday, April 19, 2019

Masakan Khas Jawa Timur: Rujak Cingur

Rujak cingur matengan (Sumber: https://medium.com)


Rujak cingur adalah makanan khas tradisional dari Jawa Timur. Makanan ini berasal dari ibu kota Jawa Timur, Surabaya. Sebagaimana namanya, rujak cingur terbuat dari bahan dasar cingur, yakni mulut atau moncong sapi, yang dipadu dengan berbagai jenis sayuran dan buah.

Kata cingur  (bahasa Jawa) berarti ‘mulut’. Kata ini (cingur) merujuk pada irisan mulut/bibir atau moncong sapi atau kerbau rebus yang dicampurkan ke dalam adonan. Selain cingur, bahan-bahan lain yang digunakan untuk membuat rujak cingur adalah beberapa jenis buah, seperti kerahi (krai, yaitu sejenis timun), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong. Bahan-bahan lainnya adalah tahu, tempe, lontong, tauge, kangkung, dan kacang panjang.

Semua bahan itu, termasuk cingur, diiris dan dicampur dengan bumbu atau saus yang terbuat dari petis, gula pasir/gula merah, cabai, kacang tanah goreng, bawang goreng, garam, dan irisan pisang biji hijau muda (pisang klutuk). Semua bumbu dicampur dengan cara diulek. Ditambahkan pula ke dalamnya sedikit air matang sebagai pengencer.

Rujak cingur mentahan (Sumber: https://pesona.travel)

Rujak cingur dibuat dan dihidangkan dengan dua cara, yakni biasa (mentahan) dan matang (matengan). Jika dibuat dalam bentuk biasa, maka semua bahan yang telah disebutkan di atas (termasuk irisan buah mentah: bengkuang, mangga muda, nanas, dan kedondong) disertakan. Adapun jika dibuat dalam bentuk matengan, yang disertakan hanya bahan-bahan yang telah dimatangkan (sebagian direbus dan sebagian digoreng) yang terdiri atas tempe (goreng), tahu (goreng), lontong (rebus), dan sayur-sayuran yang direbus (krai, kangkung, kacang panjang, dan tauge), sedangkan buah-buahan mentah tidak disertakan.

Untuk kedua bentuk penyajian itu, bumbu atau saus yang digunakan tetap sama. Alas yang digunakan untuk penghidangannya bisa piring atau daun pisang yang dibentuk pincuk. Sebagai pelengkap, biasanya disertakan juga kerupuk.