Monday, December 24, 2018

Empat Sambal Oleh-Oleh Khas Belitung yang Unik

Sambal rusip (Sumber: bisnisbandung.com)


Sebagai wilayah yang dikelilingi laut, Belitung menawarkan olahan dengan bahan utama ikan yang bisa dibawa pulang sebagai buah tangan oleh para wisatawan. Salah satunya dalam bentuk beragam sambal. Aneka sambal itu unik karena proses fermentasinya. Semuanya bisa ditemukan di toko oleh-oleh dan tradisional Hatta di Jalan Hayati Maklum, Tanjung Pandan.

1.       Rusip
Rusip tak lain dari ikan teri atau masyarakat Belitung menyebutkan bilis yang diolah dengan cara fermentasi. Ikan bilis terlebih dulu dicuci, dibuang kepala dan kotorannya, lalu ditiriskan.

Setelah benar-benar kering, diberi garam sambil diremas-remas. Disimpan dalam wadah tertutup selama sehari. Kemudian, diberi gula merah yang sudah dicairkan.

Proses selanjutnya adalah disimpan dalam wadah tertutup selama seminggu. Jika telah menghasilkan aroma khas dan agak sedikit asam, tandanya rusip sudah siap dikonsumsi. Anda bisa langsung menjadikan sambal yang dilengkapi dengan lalapan.

Bisa juga sambal rusip yang diolah terlebih dulu dengan menambahkan bawang merah, serai, dan cabai rawit plus jeruk kunci khas pulau ini juga. Rusip bisa juga menjadi bumbu dalam berbagai  olahan. Di toko oleh-oleh maupun pasar tradisional bisa ditemukan dalam botol plastik ukuran 200 ml seharga Rp 25 ribu.
 2.  Calok
Dijual dalam botol transparan, calok terlihat kemerahan karena terbuat dari udang kecil yang masih segar. Warga setempat menyebutnya dengan udang cencalo alias rebon. Proses pembuatannya kurang lebih sama dengan rusip.

Sambal calok (Sumber: tokopedia.com)

Jika dipadu dengan nasi dan lalapan seperti mentimun, tomat, atau sayuran lain, nikmatnya tiada tara. Harga per botol dengan ukuran minuman 200 ml sekitar Rp 35 ribu.
 3.  Belacan Sijok
Terasi menjadi hasil olahan yang banyak ditemukan di daerah pesisir, demikian juga di Provinsi Bangka Belitung. Di Belitung yang terkenal adalah terasi dari Desa Sijok. Bila tak mau repot, Anda pun bisa membeli sambal terasi yang siap saji. Per botol harganya pada kisaran Rp 25 ribu.
Sambal belacan sijok (Sumber: indonesiakaya.com)

 4.  Tauco
Tauco tak ketinggalan menjadi oleh-oleh Belitung. Kekhasannya karena masih terliha kacang kedelai yang utuh dan warnanya kekuningan, bukan cokelat seperti umumnya. Tauco ini bisa ditemukan di pasar dan toko oleh-oleh, per botol harganya pada kisaran Rp 25-30 ribu.

Sempatkan Menjajal Kuliner Khas Palu Sebelum Menyesal

Duo sale (Sumber: (http://oknusantara.com)


Jika sedang berkunjung ke Kota Palu, tentunya belum afdol jika tidak mencoba kuliner khasnya. Saat kita berkunjung ke sebuah daerah lain, kita akan menemukan berbagai hal yang belum kita temukan di tempat kita tinggal. Salah satunya adalah kuliner; jadi cobalah mencicipi kuliner khas Palu ketika berkunjung ke sana.
1.       Duo Sale
Kuliner khas Palu satu ini terbuat dari ikan teri yang telah dikeringkan dan kemudian dimasak dengan bumbu cabai merah, bawang merah, dan juga tomat. Memiliki cita rasa manis tak terlalu pedas, makanan khas Kota Palu ini cocok disantap bersama nasi hangat atau nasi jagung.
2.       Uta Kelo
Makanan satu ini tergolong unik karena daun kelor bukanlah bahan makanan yang umum disantap di daerah lain. Memiliki ciri khas berkuah, kuliner khas Sulawesi Tengah ini kerap membuat orang yang mencicipinya merasa ketagihan.
3.       Palumara
Lauk khas Palu lainnya yang bisa melengkapi sajian nasi jagung adalah palumara. Palumara sendiri merupakan sup ikan khas Palu yang memiliki rasa khas pedas dan asam. Palumara dimasak dengan ikan laut khas di Laut Sulawesi. Kuliner Palu satu ini wajib dicicipi penggemar seafood.
Palumara (Sumber: cookpad.com)
4.       Lalampa
Lalampa adalah makanan ringan khas Palu yang sekilas terlihat seperti lemper. Namun, yang membedakan adalah isian dari makanan ini, yaitu ikan cakalang. Dimasak dengan cara dibakar, makanan Palu satu ini memiliki aroma khas yang sangat sedap.
5.       Labia Dange
Kuliner khas Palu lainnya adalah labia dange atau sagu dange. Camilan Palu satu ini terbuat dari sagu yang dimasak menggunakan wajan dan tungku tanah liat. Biasa disantap dengan olahan gula merah atau dengan ikan, makanan ini memiliki cita rasa gurih dan renyah yang lezat.
6.       Milu Siram
Kuliner Palu selanjutnya juga masih terbuat dari jagung. Milu siram yang dikenal juga dengan nama binte biluhuta adalah sup jagung yang dilengkapi ikan dan udang. Cita rasa makanan khas Palu ini adalah manis, pedas, dan asin serta dipercaya ampuh untuk menghancurkan kolesterol jahat yang ada pada tubuh kita.
Milu siram (Sumber: (http://arsip-facebook.blogspot.com)
7.       Onyop
Sekilas, kuliner khas Palu ini terlihat seperti jenang, makanan khas Jawa Timur. Yang membedakannya adalah onyop disajikan bersama kuah ikan yang memiliki rasa asam yang segar.
8.       Saraba
Saraba adalah minuman khas Palu yang memiliki rasa menyerupai wedang jahe dan disajikan dalam keadaan hangat. Minuman ini sangat pas untuk diseruput saat hari hujan atau malam hari saat udara dingin. Untuk Anda yang menyukai rasa manis, saraba juga sedap jika diberi tambahan susu kental manis.
Saraba (Sumber: (cookpad.com)

9.       Kaledo
Kuliner khas Kota Palu selanjutnya sangat cocok untuk Anda penggemar daging sapi. Kaledo adalah sejenis sup kaki sapi yang diolah dengan bumbu-bumbu khas dan menjadikannya sangat gurih dan lezat.
10.   Kapurung
Kapurung adalah kuliner khas Palu yang juga terbuat dari sagu. Sagu yang telah masak kemudian disiram kuah kuning yang terbuat dari kaldu ikan, sayuran, irisan mangga, dan daging udang yang membuat panganan ini sangat gurih.

Bumbu Instan Masakan Makassar Makin Diminati

Sup konro khas Sulawesi Selatan Sumber: www.diaryperempuan.com


Bumbu instan masakan tradisional khas Makassar makin diminati. Bahkan pemesanan sudah jauh melampaui produksinya. Aminah A.N., pemilik industri rumah tangga Al-Minah yang memprodukasi aneka bumbu instan ini mengaku kewalahan melayani pemesanan.
Setelah mengantongi izin, Maret lalu, Aminah memulai usahanya. Sebanyak 7 ribu bungkus bumbu telah diproduksinya. Jumlah ini belum bisa mencukupi permintaan.
Saat ini, pemasaran bumbu ini sudah sampai ke beberapa supermarket, seperti Gelael dan Baji Pamai. Bumbu tradisional racikan Aminah juga banyak dijadikan buah tangan ke berbagai daerah, seperti Jakarta, Kendari, hingga Emirat Arab.
Marketing Al-Minah, Ahriani Arif, mengatakan bahwa usaha ini sebenarnya sudah berpeluang masuk ke supermarket besar, seperti Carefour dan Hero. “Tapi kami masih belum bisa memproduksi sesuai permintaan mereka,” kata Ahriani saat ditemui dalam Pameran Kawasan Timur Indonesia di Celebes Convention Center hari ini.
Mereka belum memproduksi lebih banyak karena masih kekurangan mesin produksi. Saat ini Al-Minah hanya memiliki sebuah mesin penggiling. Aminah mengaku, masih membutuhkan mesin pemarut dan alat penumis yang bisa mempercepat produksi dan lebih hemat bahan bakar. “Kami sangat mengharapkan bantuan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk ini,” ujar Aminah.
Aneka bumbu instan ini, kata Aminah, bisa memudahkan bagi para wanita pekerja yang tak punya waktu luang untuk memasak. Ada sembilan jenis bumbu olahan, yakni coto, konro, pallubasa, sup saudara, kaloa, toppa lada, kari, opor, dan lombok tumis.
Keunggulan bumbu instan ini, selain praktis, terbuat dari rempah-rempah alami, juga tanpa bahan pengawet dan penyedap rasa yang mengandung MSG. Selain itu, juga tahan lama. Bisa sampai satu tahun apabila disimpan dalam lemari pendingin. Dan tahan lima hari jika disimpan di luar lemari pendingin.