Saturday, January 19, 2019

Pakar: Cokelat Lebih Ampuh Atasi Batuk Dibanding Obat

Cokelat (Sumber: http://aceh.tribunnews.com)


Kompas.com - Apa yang Anda lakukan ketika menyadari sedang terserang batuk? Kebanyakan orang akan segera minum obat batuk. Namun, kepala studi pernapasan di sebuah universitas di Inggris justru menyarankan Anda untuk memakan cokelat batangan dibanding meminum obat batuk.
Menurut pakar dari University of Hull, Inggris, Profesor Alyn Morice, cokelat akan bekerja lebih baik atau sama baiknya dalam menyembuhkan batuk dibanding obat-obatan. “Cokelat bisa meredakan batuk,” ungkap Morice seperti dikutip dari New York Post, Kamis (10/01/2019).
Pendapat ini didasarkan pada temuan penelitian yang melibatkan 163 pasien batuk. Para pasien melaporkan peningkatan signifikan terhadap gejala mereka hanya dalam dua hari setelah meminum obat berbasis cokelat.
Bukan Kali Pertama
Ini bukan pertama kalinya cokelat disebut debagai pereda batuk yang potensial. Sebelumnya, para ilmuwan dari Imperial College London menemukan bahwa di dalam kakao (cokelat) terdapat senyawa yang lebih baik meredakan batuk dibanding kodein, senyawa dalam sirup obat batuk. Senyawa dalam kakao (cokelat) yang lebih baik dari kodein adalah theobromine, sebuah alkaloid.
Varian cokelat (Sumber: tokomesin-magazine.job-like.com)

“Saya tahu, itu mungkin terdengar seperti sihir, tetapi sebagai dokter independen yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti mekanisme batuk, saya dapat meyakinkan Anda bahwa bukti ini sangat kuat,” kata Morice kepada Irish Post, Jumat (11/01/2019).
Menurut Morice, cokelat bisa meredakan batuk karena sifat lengketnya. Konsistensi lengket dan manis dari cokelat bekerja dengan membentuk lapisan pada ujung saraf tenggorokan. Hal ini pada akhirnya membantu menekan keinginan untuk batuk. Meski baik untuk meredakan batuk, Morice menyarankan lebih baik mengisap sepotong cokelat daripada minum cokelat panas.

(Sumber: kompas.com, 14 Januari 2019, 17.00 WIB, Resa Eka Ayu Sartika; https://sains.kompas.com/read/2019/01/14/170000823/pakar--cokelat-lebih-ampuh-atasi-batuk-dibanding-obat)

Suka Cokelat? Manfaatnya Baik untuk Otak, Kulit, dan Perasaan


Cokelat (Sumber: (istockphoto-anna1311)

TEMPO.CO, Jakarta - Cokelat adalah makanan yang menimbulkan rasa senang jika dikonsumsi karena bisa memberi perasaan bahagia. Lantas apakah makanan ini cukup sehat? Sejumlah riset masih berlanjut dan para pakar telah menemukan bahwa cokelat bermanfaat bagi kesehatan jantung, sirkulasi, dan otak.
Cokelat hitam juga memiliki kandungan kakao yang tinggi, sekitar 70 persen, dan sangat baik bagi kesehatan. Banyak riset menyatakan cokelat memiliki manfaat utuk kesehatan. Nah, pada riset terakhir, memakan cokelat bisa menjaga otak Anda tetap kuat sampai usia tua. Berikut sepuluh manfaat mengonsumsi cokelat untuk kesehatan yang dikutip dari situs telegraph.co.uk.
1.  Bermanfaat untuk jantung dan sirkulasi
Riset terakhir menyatakan bahwa cokelat hitam atau dark chocolate membantu peredaran darah di pembuluh arteri. Cokelat juga mencegah sel darah putih agar tak menempel pada dinding pembuluh darah karena bisa menyumbat arteri.
2.  Mengurangi risiko stroke
Periset asal Finlandia menemukan bahwa mengonsumsi cokelat memiliki risiko lebih rendah menderita stroke.
3.  Kaya mineral
Cokelat hitam mengandung banyak mineral seperti potasium, zink, dan selenium, dan 100 gram batang cokelat hitam setara dengan 70 persen dan 67 persen mengandung RDA zat besi.
4.  Menurunkan kolesterol
Mengonsumsi kakao (cokelat) berhasil menurunkan kadar kolesterol buruk (LDL) dan menaikkan kadar kolestrrol baik sehingga cokelat berpotensi menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
5.  Baik untuk kulit
Cokelat hitam juga bisa menjaga kulit Anda dari kerusakan akibat sinar matahari. Meskipun begitu sebaiknya juga tetap menggunakan krim tabir surya.
Cokelat batangan (Sumber: (http://belitung.tribunnews.com

6.  Membantu menurunkan berat badan
Cokelat bisa membantu menurunkan berat badan. Seorang peneliti saraf, Will Clower, mengatakan bahwa sekotak cokelat cair yang masuk ke tubuh 20 menit sebelum makan akan meningkatkan hormon otak sehingga otak akan mengirim sinyal bahwa Anda sudah kenyang. Hal ini memangkas porsi makan Anda. Menghabiskan makan dengan sedikit pemicu dari cokelat juga bisa mengurangi kebiasaan memakan camilan.
7.  Baik untuk kesehatan ibu dan bayi
Sebuah studi menyebut cokelat bisa menurunkan stres pada ibu dan bayi. Ibu menjadi lebih banyak tersenyum daripada orang tua hamil yang tak mengonsumsi cokelat.
8.  Mencegah diabetes
Meski terdengar aneh, kakao (cokelat) telah menunjukkan kepekaannya pada insulin. Begitu pula cokelat hitam yang jika diolah lagi bisa mencegah diabetes.
9.  Kesehatan otak
Untuk mencegah hilangnya ingatan pada orang tua dan mencegah pembengkakan pada area pernapasan, cokelat hitam bermanfaat mengatasi kerusakan otak.
10. Perasaan lebih baik
Cokelat mengandung phenylethylamine  atau PEA yang bisa menciptakan perasaan jatuh cinta (senang). PEA mendorong otak memiliki perasaan yang baik.





Makanan Khas Jawa Barat: Peuyeum

Peuyeum (Sumber: http://www.apasih.web.id)


Indonesia kaya akan kuliner khas tradisional. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki makanan/minuman atau kuliner khas. Tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal yang bersangkutan, makanan khas daerah seringkali juga digemari oleh masyarakat daerah lain dan bahkan juga turis mancanegara yang datang berkunjung.

Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan kuliner khas tradisionalnya. Kuliner khas dari daerah ini banyak diakui memiliki cita rasa yang enak dan unik serta telah pula menyebar ke daerah-daerah lain. Berikut ini saya “hidangkan” ke hadapan Anda produk kuliner khas dari provinsi asal masyarakat Sunda ini, yakni peuyeum.

Peuyeum termasuk produk kuliner yang “aneh”. Peuyeum hanyalah terbuat dari ketela pohon (singkong), tetapi sangat terkenal sebagai makanan khas dan unik dari Jawa Barat. Makanan ini tidak lain adalah tapai dari singkong yang difermentasi.

Tapai singkong sebenarnya tidak hanya dibuat dan dikonsumsi di Jawa Barat, melainkan juga hampir di seluruh Pulau Jawa. Namun, tapai singkong ala Jawa Barat ini (peuyeum) berbeda dengan umumnya tapai di Jawa atau di Indonesia. Peuyeum merupakan tapai singkong dengan tampilan kering dan berbentuk lonjoran singkong utuh yang telah dikupas dan difermemntasi, sedangkan tapai singkong lainnya di Jawa umumnya memiliki tampilan basah serta telah dipotong-potong.

Kios penjual peuyeum (Sumber: triispranoto-detik.com)

Oleh karena wujudnya yang kering dan utuh, peuyeum dapat diikat dan digantung. Sebagai oleh-oleh khas Jawa Barat, makanan yang didominasi rasa manis ini biasanya dipajang dengan cara digantung di kios-kios tepi jalan. Ini berbeda dengan tapai singkong lain di Jawa yang umumnya basah, berujud potongan-potongan kecil, dan dibungkus dengan daun pisang.

Proses pembuatan peuyeum secara garis besar sama dengan pembuatan tapai singkong umumnya. Umbi singkong utuh dikupas kulitnya, kemudian dikukus hingga empuk. Untuk proses fermentasinya, singkong yang sudah matang dibaluri atau ditaburi ragi (Saccharomyces cerevisiae). Setelah proses fermentasi selesai, singkong telah menjadi peuyeum dan siap dikonsumsi.


Sunday, January 13, 2019

Makanan Khas Jawa Barat: Batagor


Batagor (Sumber: https://www.cookpad.com)

Indonesia kaya akan kuliner khas tradisional. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki makanan/minuman atau kuliner khas. Tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal yang bersangkutan, makanan khas daerah seringkali juga digemari oleh masyarakat daerah lain dan bahkan juga turis mancanegara yang datang berkunjung.

Jawa Barat adalah salah satu daerah yang terkenal dengan kuliner khas tradisionalnya. Kuliner khas dari daerah ini banyak diakui memiliki cita rasa yang enak dan unik serta telah pula menyebar ke daerah-daerah lain. Berikut ini saya “hidangkan” ke hadapan Anda produk kuliner khas dari provinsi asal masyarakat Sunda ini, yakni batagor.

Konon, nama ‘batagor’ diambil dari akronim (singkatan) “bakso tahu goreng”. Konon pula, makanan khas Bandung ini diadaptasi dari kuliner Tionghoa-Indonesia. Meskipun bukan asli dari Bandung atau Sunda umumnya, batagor sudah diakui dan bahkan terkenal sebagai makanan khas dari Bandung serta saat ini sudah meluas dan dapat dijumpai di berbagai pelosok Indonesia.

Batagor (Sumber: http://www.sajiansedap.grid.id)


Sesuai dengan namanya (batagor: bakso tahu goreng), makanan ini dibuat dari bahan utama tahu dan bakso. Paduan tahu dan bakso dicampur dengan bahan lain dan digoreng. Bentuk konkretnya, tahu biasa atau tahu yang sudah dilembutkan diisi dengan adonan bakso yang terbuat dari daging ikan tenggiri dan tepung tapioka/tepung sagu (dengan bumbu, antara lain, garam, gula pasir, merica, dan daun bawang), kemudian dibalut (dibungkus) dengan pangsit dan digoreng.

Perpaduan bakso dan tahu goreng (plus pangsit) itu selanjutnya digabungkan dengan irisan kentang goreng, tahu goreng, kol rebus, serta dapat juga ditambahkan telur rebus. Semua bahan ini ditempatkan dalam sebuah wadah, kemudian disiram dengan saus atau sambal kacang. Saus atau sambal kacang dibuat dengan kacang tanah goreng, cabai merah goreng, bawang putih goreng, cuka, garam, gula pasir, dan air.

Batagor dapat disantap cukup dengan siraman saus atau sambal kacang. Namun, untuk menambah citarasa dan kesedapan, dapat dibubuhkan pula kecap manis, sambal, dan air jeruk nipis atau jeruk limau. Seperti halnya siomai, batagor juga dapat disantap bersama nasi atau lontong.


Makanan Khas Jawa Barat: Karedok

Karedok (Sumber: https://www.unileverfoodsolutions.co.id)


Indonesia kaya akan kuliner khas tradisional. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki makanan/minuman atau kuliner khas. Tidak hanya disukai oleh masyarakat lokal yang bersangkutan, makanan khas daerah seringkali juga digemari oleh masyarakat daerah lain dan bahkan juga turis mancanegara yang datang berkunjung.

Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan kuliner khas tradisionalnya. Kuliner khas dari daerah ini banyak diakui memiliki cita rasa yang enak dan unik serta telah pula menyebar ke daerah-daerah lain. Berikut ini saya “hidangkan” ke hadapan Anda karedok, sebuah produk kuliner khas dari provinsi asal masyarakat Sunda ini.

Karedok merupakan salah satu produk kuliner khas Sunda. Sepintas makanan ini mirip dengan pecel dan lotek baik bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya maupun bumbu-bumbunya. Namun, jika diamati dengan cermat dan detail, karedok memiliki perbedaan dengan pecel dan lotek.

Karedok (Sumber: http://www.primarasa.co.id)

Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah. Hal inilah yang membedakannya dengan pecel dan lotek karena bahan sayuran untuk pecel dan lotek lazim direbus lebih dahulu sebelum dipotong-potong dan disiram bumbu. Sayur-sayuran yang biasa digunakan untuk membuat karedok, antara lain, mentimun, kol (kubis), kacang panjang, daun kemangi, dan terong. Sayur-mayur ini dicampur dengan tauge (kecambah).

Adapun bumbu penyedapnya adalah bumbu basah yang didominasi kacang tanah. Kacang tanah goreng dihaluskan dengan garam, bawang putih, cabai merah, kencur, gula merah, dan terasi. Adonan ini kemudian diberi air asam jawa (air hasil rendaman asam jawa yang sudah matang).

Ada yang menyebut karedok sebagai salad tradisional. Hal ini karena karedok terbuat dari sayur-sayuran mentah. Karedok biasanya menjadi makanan pelengkap. Kita bisa menyantapnya dengan nasi, lontong, atau ketupat. Atau, jika sedang diet, Anda bisa langsung menyantapnya tanpa makanan pokok yang mengandung karbohidrat (nasi, lontong, atau ketupat).