Saturday, January 5, 2019

Mi Ayam dengan Tampilan Warna Mi yang Beraneka Ragam

Mi ayam pelangi (Sumber: http tipskulineryangtakrugi.blogspot.com)


Saat ini produk kuliner yang bernama mi ayam sudah meluas ke mana-mana. Seperti halnya bakso, mi ayam tampaknya sudah menjadi makanan nasional yang dibuat, dijual, dan dinikmati di seluruh nusantara. Mi ayam dinikmati dan digemari oleh masyarakat Indonesia dari semua kalangan dan  tingkatan usia.

Melalui kreativitas dan inovasi, mi ayam dapat dibuat dengan tampilan dan citarasa yang berbeda. Dengan bahan dan bumbu dasar yang tetap sama, tampilannya dapat diinovasi dengan gaya baru, terutama mi sebagai bahan utamanya. Di beberapa kota, tampilan mi pada mi ayam dihidangkan dengan warna baru, tidak lagi dengan warna klasik kuning keputih-putihan.
·          Mi Ayam Hitam
Di Jakarta dan beberapa daerah ada warung yang menyediakan mi ayam dengan sajian mi yang berwarna hitam. Warna hitam pada mi di warung ini tidak berasal dari bahan kimia, melainkan dari tinta yang berasal dari cumi-cumi. Dengan demikian, warna hitam pada mi dapat menambah atau menaikkan citarasa mi ayam secara keseluruhan karena, seperti kita ketahui, cumi-cumi sendiri merupakan seafood yang dagingnya sangat lezat.
Sumber: https://ramesia.com

·          Mi Ayam Pelangi
Adapun di beberapa kota, ada warung yang menyajikan mi ayam pelangi. Sebagaimana namanya, yakni mi ayam pelangi, mi ayam ini tampilan warna minya bermacam-macam: ada hijau, jingga, kuning, ungu dan sebagainya. Warna yang ditampilkan juga berasal dari bahan-bahan alami, seperti sawi atau bayam (untuk warna hijau), kunyit (kuning), wortel (jingga/oranye), dan ubi jalar (ungu).

Sumber: kurio.co-foodiarysemarang


Makanan Khas Jawa Barat: Empal Gentong

Empal gentong (Sumber: (aanprihandaya-https royaltumpeng.com)


Jawa Barat adalah salah satu daerah yang dikenal memiliki kuliner khas tradisional. Kuliner khas dari daerah ini banyak diakui memiliki cita rasa yang enak dan unik serta telah pula menyebar ke daerah-daerah lain. Berikut ini saya “hidangkan” ke hadapan Anda salah satu produk kuliner khas dari provinsi asal masyarakat Sunda ini, yakni empal gentong.

Seperti halnya sega jamblang, empal gentong juga berasal dari Cirebon. Masakan ini sepintas mirip atau menyerupai gulai. Namun, jika gulai umumnya terbuat dari daging kambing, empal gentong terbuat dari daging sapi.

Bahan dasar untuk membuat empal gentong adalah daging dan jeroan (usus, babat, limfa, dan hati) sapi. Irisan daging dan jeroan dimasak dengan kuah dari kaldu sapi dan santan kelapa. Berbagai macam bumbu dan rempah yang digunakan adalah garam, gula pasir, kemiri, ketumbar, bawang putih, bawang merah, jahe, lengkuas, kunyit, serai, jinten, kapulaga, kayu manis, dan sebagainya.

Semua adonan dimasak dengan wadah yang disebut gentong, yakni semacam periuk, tempayan, atau kendil besar yang terbuat dari tanah liat. Adapun sumber panas atau api yang digunakan untuk memasaknya bukan berasal dari kompor gas atau kompor minyak tanah, melainkan dari kayu bakar (dengan anglo). Konon kayu bakar yang digunakan juga berasal dari pohon/tanaman khusus, yakni mangga.

Empal gentong disajikan dengan taburan irisan bawang goreng dan daun kucai (Allium tuberosum). Masakan sedap ini biasanya disantap dengan nasi putih atau lontong. Sebagai pelengkap, dapat ditambahkan sambal yang terbuat dari cabai kering giling.

Makanan Khas Jawa Barat: Sega Jamblang

Sega jamblang (Sumber: travel-tempo.co)


Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan kuliner khas tradisionalnya. Kuliner khas dari daerah ini banyak diakui memiliki cita rasa yang enak dan unik serta telah pula menyebar ke daerah-daerah lain. Berikut ini saya “hidangkan” ke hadapan Anda salah satu kuliner khas dari Sunda ini, yakni sega jambalang.

Sega jamblang merupakan nama lain dari nasi jamblang, makanan khas dari Cirebon (sega artinya ‘nasi’). Yang sangat khas dari makanan ini adalah cara menghidangkannya yang dilakukan dengan alas atau bungkus daun jati. Kekhasannya yang lain adalah nasi disajikan dengan berbagai jenis lauk pauk yang kaya warna dan rasa. Nasi putih dihidangkan di atas daun jati, kemudian di atas atau di sekelilingnya disandingkan berbagai jenis lauk: sambal goreng, tahu sayur, paru sapi goreng, telur dadar, semur daging atau hati, perkedel, sate kentang, semur ikan, ikan asin, tahu dan tempe goreng, pepes ikan, dan sebagainya.

Benar-benar meriah dan ramai rasanya, seperti nano-nano. Dengan berbagai jenis lauk yang terhidang, nasi jamblang sudah pasti sedap untuk disantap. Anda mungkin tidak perlu menyantap semua jenis lauk yang dihidangkan, tetapi cukup memilih beberapa di antaranya saja yang benar-benar sesuai dengan selera Anda.

Nama atau istilah sega jamblang ada asal-usul historisnya. Konon, nama makanan ini diadopsi dari nama sebuah desa di sebelah barat kota Cirebon, yakni Desa Jamblang, yang masih dalam wilayah Kabupaten Cirebon. Dan perlu Anda ketahui, meski bernama ‘nasi jamblang’, makanan ini menurut Wikipedia, sama sekali tidak memiliki hubungan dengan pohon atau buah jamblang.